Iwan Fals - Politik uang

^Dboleh saja partai ribuan^C#m jumlahnya ^Dtapi yang menang yang pu^C#mnya uang ^Dseorang cepek ceng sudah bisa j^C#madi presiden ^Dbegitulah cerita yang be^C#mrkembang

^Dgontok gontokan su^C#mdah enggak musim ^Dadu doku ini yang ^C#mdi tunggu-tunggu ^Dpemilu tempat berpe^C#mstanya uang palsu ^Dabis kalau enggak gitu^C#m enggak lucu

^Aprogram progr^C#mam berseliweran ^Gseperti dongen^Bmg zaman kecil dulu A. C#m walau ternyata hanya kibul doang ^Gtapi kampanye biki^Bmn hati senang ^Abul kibul tak kiba^C#ml kibul G. Bm kibul diadu demi perkibulan ^Aini sudah jadi zam^C#man baheula ^Gdari zaman raja raja samp^Bmai sekarang

^Euang adalah bahas^F#ma kalbu ^Bsantapan rohani para ^Ebirokrat ^C#mtentu saja tidak s^F#memuanya B . E D#5 E tapi yang pasti banyak yang suka . ^Ejangan heran korupsi^F#m menjadi jadi ^Bhabis itulah yang ^Ediajarkan ^C#mideologi jadi kom^F#moditi ^Bbisa di ekspor ke^Eluar negri ^D#5

^Euang adalah bahas^F#ma kalbu ^Bsantapan rohani rakya^Et dan wakil rakyatnya ^C#mtentu saja tidak^F#m semuanya B . E D#5. E tapi yang pasti banyak yang suka . E. F#m jangan heran korupsi menjadi jadi B. E habis itulah yang diajarkan ^C#mideologi jadi komo^F#mditi (dagangan) ^Bbisa di ekspor^E keluar negr^D#5i